Kamis, 29 Desember 2011

olahraga dan antropologi


Olahraga dan Antropologi


ABSTRAK
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang mampu memberikan keuntungan baik dari jiwa dan raga. Olahraga dalam masyarakat dapat dilakukan sehari-hari, olahraga dapat digunakan untuk membentuk suatu nilai di masyarakat, misalnya nilai-nilai sosial, gotongroyong, kerja sama, saling menghormati serta saling tolong menolong. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia bertujuan mempelajari manusia secara alamiah dan sejarah manusia. Berbeda dengan cabang ilmu yang lainnya, antropologi menekankan pada perspektif perbedaan budaya. Antropologi olahraga, sebenarnya antropologi adalah alat untuk mengukur tatanan lingkungan yang ada pada masyarakat melalui bidang olahraga. Antropologi menyoroti olahraga dalam kaitanya lingkungan di sekitar. Lingkungan di sekitar sangat mempengaruhi suatu sistem atau tatanan dalam olahraga. Olahraga tidak sering disadari bawasannya olahraga itu terbentuk dari suatu kegiatan yang ada di lingkungan tersebut.

Kata kunci: Olahraga, Antropologi, Antropologi Olahraga.

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan aktifitas masyarakat yang sering kali dilakukan sehari-hari, olahraga dapat digunakan untuk membentuk suatu nilai di masyarakat, misalnya nilai-nilai sosial, gotongroyong, kerja sama, saling menghormati serta saling tolong menolong. Olahraga banyak digemari masyarakat. Kaitanya dalam antropologi olahraga, sebenarnya antropologi adalah alat untuk mengukur tatanan lingkungan yang ada pada masyarakat melalui bidang olahraga. Antropologi menyoroti olahraga dengan lingkungan disekitar. Lingkungan disekitar kerap kali mempengaruhi suatu sistem atau tatanan dalam olahraga. Olahraga tidak sering disadari bawasannya olahraga itu terbentuk dari suatu kegiatan yang ada di lingkungan tersebut, misalnya saja permainan. Permainan sebenarnya adalah suatu  bentuk kegiatan di masyarakat yang mampu menerapkan ilmu-ilmu sosial yang terkandung didalamnya. Permainan lama kelamaan berkembang menjadi olahraga yang dikhususkan, sebenarnya tidak jauh olahraga itu adalah bentuk permainan yang dispesifikan.
Bidang olahraga, antropologi membantu untuk melihat apa yang terjadi pada masyarakat, melalui bidang tersebut ternyata suatu masyarakat dapat diukur dengan menggunakan olahraga. Kajian–kajian yang terkandung pada masyarakat melalui budaya, adat, suku, ras bahkan kepercayaan, di masyarakat itu sendiri kajian-kajian tersebuat sangatlah komplek dan kental bercampur menjadi satu untuk membentuk suatu lingkungan. Lingkungan-lingkungan tersebut ternyata dibentuk dengan aturan-aturan atau norma-norma yang disetuji dan diikuti oleh masyarakat yang ada dalam lingkungan. Antropologi disini adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat melalui lingkungan. Secara garis besar bahwa antrolpologi mengkaji ilmu dalam masyarakat yang komplek, perbedaan-perbedaan pada masyarakat yang muncul dan bersatu dalam lingkungan tersebut.
Antropologi hubungan dengan masyarakat, manusia mampu mengekspresikan sesuatu dari dalam diri manusia. Misalnya suatu nilai atau norma yang muncul adalah bentuk dari suatu ekspresi manusia yang disepakati bersama. Tujuannya adalah untuk membentuk dan mengikat sekumpulan manusia agar mampu hidup bersamaan. Fenomena-fenomena yang muncul dalam masyarakat melalui alam mampu membentuk budaya, budaya mampu menjadi faktor untuk melihat seperti apa manusia-manusia yang ada di masyarakat dalam suatu lingkungan. Budaya merupakan fenomena yang terbentuk pada masyarakat melalui aktifitas sehari hari. Budaya dipercayai oleh sekumpulan manusia-manusia yang ada pada lingkungan tersebut, dapat mengikat manusia dengan aturan-aturan. Mampu membuat manusia takut serta berpikir untuk melakukan sesuatu yang keluar dari budaya. Sebenarnya budaya terbentuk dari manusia untuk manusia, artinya bahwa budaya muncul setelah ada sekumpulan manusia yang ada pada lingkungan dan mampu mendidik manusia. Dalam kebudayaan yang terbentuk dari aktifitas-aktifitas fisik manusia, dapat memunculkan misalnya tari-tarian, permainan, bahkan upacara adat. Semua itu bentuk dari budaya yang semata-mata muncul dari dalam diri manusia.
Tari-tarian permainan dan upacara adat semua itu adalah hasil gerak tubuh manusia. Dari gerak tubuh manusia mampu menghasilkan nilai-nilai yang terkandung dalam gerak itu sendiri. Tari-tarian, permainan adalah contoh kongkret yang sudah ada melalui gerak tubuh manusia, manusia kadang tidak menyadari fungsi dari aktifitas fisik melalui gerak itu sendiri. Permainan dan tari-tarian secara modern masuk kedalam golongan olahraga. Olahraga membahas secara detail apa yang terkandung dalam gerak manusia dan untuk apa gerak dari manusia tersebut. Hakikatnya olahraga adalah gerak manusia, dalam gerak manusia mampu menghasilkan dan mampu bermanfaat sebagaimana mestinya. Olahraga dapat digolongkan sebagai kesehatan, prestasi serta pendidikan. Kembali lagi pada kreasi gerak dan aktifitas fisik manusia, bahwa konsep-konsep itu terkandung dalam olahraga. Dimana manusia seringkali lupa bahwa aktifitas fisik adalah bentuk dari olahraga, menurut fungsi gerak manusia adalah makhluk yang bergerak baik dari segi luar maupun dari dalam tubuh. Serta dapat dinilai dari gerak yang bisa dilihat dan gerak yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Gerak manusia berbeda dengan gerak binatang, perbedaannya terutama pada pengembangan bentuk gerak dasar. Manusia memiliki daya kreatif, hewan tidak memiliki. Gerak menusia berkembang sesuai dengan kreasinya. Gerak manusia terwujud dalam pola atau struktur yang lebih luas. Olahraga merupakan salah satu dari puncak kreasi manusia, dan melalui kegiatan tersebut manusia menyempurnakan pertumbuhan fisik dan psikisnya.
Moslow mengidentifikasikan lima kelompok kebutuhaan manusia yaitu kebutuhan fisologi, rasa aman, afiliasi, harga diri dan pengembangan potensi. Binatang hanya mempunyai kebutuhan fisiologi dan rasa aman, sedangkan manusia mencakup lima aspek tersebut. Melalui gerak, antara gerak hewan dan manusia sangatlah berbeda. Hewan bergerak menggunakan instink sedangkan manusia bergerak karena kreasinya. Dalam kreasi terbentuk olahraga, olahraga sebenarnya hasil dari kreasi gerak manusia. Disini kaitanya dalam olahraga yaitu bahwa manusia dalam konteks ini mampu mengembangkan sesuatu dari dalam diri tersebut, dalam halnya olahraga. Olahraga dalam kalangan masyarakat sangat di gemari bahkan sampai dipopulerkan. Untuk mendapatkan suatu hubungaan timbal balik dalam kaitanya budaya dan masyarakat, olahraga dapat mempersatukan keselurahan itu. Misalnya dalam olahraga cabang sepakbola, walaupun masyarakat berbeda etnis namun tidak pada cabang olahraga sepakbola, mereka kalangan masyarakat mampu berbaur menjadi satu tidak membedakan satu sama lain. Mereka semua berbaur menjadi satu untuk mewujudkan suatu olahraga yang bersamaan dapat menjadi kompleks, sehingga mampu memajukan dunia olahraga. Lingkungan sosial budaya banyak pengaruh dalam ketrampilan gerak. Studi antropologi mengungkapkan kelebihan manusia dan makhluk lainnya di bumi. Manusia memiliki kemampuan untuk mengekplorasi dan mengeksploitasi lingkungan disekitarnya. Olahraga merupakan salah satu dari puncak kreasi manusia, dan melalui kegiatan tersebut manusia menyempurnakan pertumbuhan fisik dan psikisnya.

PEMBAHASAN
Olahraga masa kini
Pengertian olahraga yaitu suatu gerak atau aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu baik dari segi jasmani maupun rohani. Sebenarnya olahraga itu tidak jauh untuk mendapatkan kesehatan dari dalam maupun dari luar tubuh. Secara arti olahraga yaitu human movement atau gerak manusia. Olahraga suatu aktivitas yang mampu memberikan terapi bagi jiwa dan raga. Olahraga juga muncul dari hasil kreasi gerak manusia, secara tidak disadari bahwa setiap kreasi gerak manusia dalam melakukan hal apapun itu sudah termasuk olahraga, apapun bentuk aktivitas fisik dari manusia terkandung dalam olahraga. Pengertian olahraga sangatlah luas dilihat dari segi manapun olahraga tidak lepas dari gerak manusia yang semata-mata untuk mendapatkan hasil timbal balik. Timbal balik disini dapat dilihat dari segi kesehatan, prestasi, maupun pendidikan.
Hakikat olahraga adalah gerak manusia, kembali lagi pada kreasi gerak dan aktivitas fisik manusia, bahwa konsep-konsep itu terkandung dalam olahraga. Dimana manusia seringkali lupa bahwa aktivitas fisik adalah bentuk dari olahraga, menurut fungsi gerak manusia adalah makhluk yang bergerak baik dari segi luar maupun dari dalam tubuh. Serta dapat dinilai dari gerak yang bisa dilihat dengan kasat mata dan gerak yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Olahraga dalam kalangan masyarakat sangat digemari bahkan sampai dipopulerkan. Supaya mampu mendapatkan suatu hubungaan timbal balik dalam kaitanya budaya dan masyarakat. Olahraga dapat mempersatukan keselurahan itu. Misalnya, dalam olahraga cabang sepakbola, walaupun kalangan masyarakat dalam hal etnis budayanya berbeda namun tidak pada salah satu cabang olahraga sepakbola. Kalangan masyarakat mampu berbaur menjadi satu tidak membedakan satu sama lain, apakah dari etnis mana dan budaya mana. Mereka semua berbaur menjadi satu untuk mewujudkan suatu olahraga yang bersamaan dapat menjadi kompleks, sehingga mampu memajukan dunia olahraga.
Dunia olahraga saat ini sudah sangat berkembang pesat, ditinjau dari perkembangan-perkembangan yang sudah ada pada saat ini, olahraga banyak muncul dalam berbagai cabang. Olahraga masa kini adalah bentuk atau hasil yang sudah ada dari perkembangan olahraga dari zaman ke zaman. Munculnya berbagai macam cabang olahraga seperti sepakbola, basket, voly, bulutangkis, softball, atletik, dan lain-lain. Kecabangan olahraga yang muncul sebagai bukti perkembangan olahraga dari perubahan zaman. Mengenai olahraga sendiri bawasannya saat ini masyarakat mampu memilih olahraga yang mereka gemari. Dalam masyarakat olahraga-olahraga itu semakin dipopulerkan dan ditelaah menurut kajian-kajianya. Kepopuleran olahraga sangat dipengaruhi dari kajian-kajian yang terkandung dalam olahraga. maksud dari kajian-kajian yaitu olahraga dapat dilihat dari segi prestasi, material, serta keamanan.
Olahraga dilihat dari prestasi, prestasi dalam olahraga dapat dibentuk dari kemampuan-kemampuan melakukan olahraga. Ditinjau dari cara melakukan gerakan mampu menghasilkan nilai yang dapat diukur. Misalnya saja dalam perlombaan yang dilakukan dari cabang-cabang olahraga, disitu terdapat kriteria-kriteria untuk mendapatkan prestasi. Contohnya saja diambil dari salah satu cabang olahraga sepakbola, disini prestasi dapat tumbuh dari diri seseorang tersebut. Cara inilah olahraga sepakbola dapat berkembang, prestasi-prestasi yang muncul dari diri seseorang melaui gerakan-gerakan yang mampu menghasilkan prestasi. Olahraga sepakbola yang dinilai untuk prestasi yaitu mampu mengalahkan lawan dengan skor lebih tinggi.
Olahraga dilihat dari material, maksud dalam kajian ini yaitu olahraga mampu menghasilkan hubungan timbal balik. Timbal balik di sini sesuatu yang mampu menghasilkan. Tidak dipungkiri bahwa manusia adalah mahkluk yang berkebutuhaan tinggi. Dari segi ini penghasilan-penghasilan seperti halnya hadiah dapat dicari melalui olahraga. Olahraga sepakbola didalamnya kadang seseorang ingin mendapatkan sesuatu (hadiah) yang mampu untuk menopang kelayakaan hidup, secara tidak langsung berhubungan dengan material atau dapat dimaterikan. Ketergantungan ini yang menyebabkan segi material muncul dalam olahraga. Contohnya saja sepakbola, sepakbola sangat jelas sekali dalam segi mendapatkan material. Orang-orang yang terjun dalam sepakbola selain dari hobi adalah untuk mendapatkan material yang mampu menopang kehidupan. Sedangkan olahraga ini sangatlah populer dikalangan masyarakat. Jadi untuk mendapatkan material tidaklah sulit, kemungkinan besar mudah untuk dicapai.
Dilihat dari segi keamanan, disamping olahraga mampu mendapatkan prestasi dan material di sni terdapat aktivitas yang melindungi dalam melakukan olahraga. Rasa aman untuk melakukan olahraga sangatlah mempengaruhi kepopuleran. Dari aspek ini orang yang terjun kedalam bidang olahraga sangat memperhitungkan keamanan dalam berolahraga. Sehingga diadakan aturan-aturan yang mengatur keselamatan dalam olahraga, munculnya sarana dan prasarana mampu untuk melindungi dalam melakukan olahraga. Kebanyakan seseorang mempunyai rasa untuk melindungi diri, dari bentuk rasa aman ini olahraga dapat berkembang. Setiap manusia pasti mempunyai rasa takut, olahraga agar mampu terhindar dari rasa takut khususnya dalam segi keselamatan jiwa. Maka olahraga sangat mempertimbangkan aspek keamanan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam berolahraga.
Olahraga masa kini muncul dari banyaknya cabang olahraga yang lahir. Masyarakat mampu memilih segala macam bentuk olahraga yang ada pada saat ini. Macam-macam bentuk olahraga saat ini sangatlah berkembang. Olahraga yang hanya melibatkan kaki, tangan, serta melibatkan keduanya. Olahraga masa kini terbentuk dari lingkungan serta kemampuan masyarakat dalam berolahraga. Masayarakat tidak bisa dikatakan bahwa semuanya sama dalam berolahraga, karena masing-masing lingkungan masyaraktnya berbeda-beda serta lingkungan alamnya juga berbeda. Contohnya olahraga sky, panjat tebing, paralayang, dan olahraga yang melibatkan alam. Disitu tidak semua masyarakat bisa melakukan olahraga tersebut.
Melihat perkembangan olahraga yang ada, hubungan dari ketiga aspek ini seperti: kesehatan, prestasi, dan pendidikan. Olahraga dalam bidang ini sangat dispesifikan antara ketiga aspek tersebut, walaupun sumbernya sama yaitu human movement . Manfaat-manfaat olahraga dari kesehatan sangat jelas untuk dilihat maupun diukur melalui kondisi fisik, dari aspek prestasi dapat dikembangkan dalam olahraga melalui individu yang terjun ke dalam olahraga, sedangkan aspek pendidikan disini mampu mendidik masyarakat melalui olahraga, nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Olahraga digemari oleh semua kalangan masyarakat, terbentuknya olahraga masa kini dari masyarakat. Olahraga tidak lain terbentuk dari lingkungan masyarakat dan diperuntukan bagi masyarakat itu sendiri.  Tingkat perkembangan olahraga atau bisa dibilang maju tidaknya olahraga berawal dari masyarakat. Faktor penyebab perkembangan olahraga dari zaman ke zaman serta kemunculan berbagai macam olahraga, hingga terbentuknya olahraga modern atau olahraga masa kini semua timbul dari kesukaan suatu masyarakat. Semakin masyarakat secara luas menyukai cabang olahraga itu, semakin populer olahraga itu sendiri. Secara garis besarnya bahwa olahraga bersumber dari masyarakat. Masyarakat mampu mengembangkan aturan, cara main, sarana dan prasarana dalam olahraga, sehingga semakin populer olahraga saat ini.

Pengantar Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi muncul dari ketertarikan orang-orang yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Secara garis besar bahwa antropologi ilmu yang mempelajari apa yang ada pada manusia, baik dari segi manusia maupun apa yang ada di sekitar manusia, seperti halnya lingkungan di sekitar baik masyarakat, teknologi, seni, moral, hukum, budaya, dan suku.
 Antropologi hal-hal yang berkaitan dengan keadaan manusia dilihat dari aspek kehidupan ternyata antropologi suatu ilmu yang melihat kehidupan dalam beraneka ragaman makhluk yang ada pada suatu tempat, guna untuk memahami beberapa aspek-aspek yang ada pada manusia. Seperti halnya budaya dalam masyarakat, budaya dalam masyarakat khususnya di Indonesia banyak keberanekaragaman budaya. Baik yang lahir diciptakan dari nenek moyang maupun diciptakan oleh sekumpulan manusia yang ada pada saat ini. Antropologi membantu untuk melihat apa yang terjadi pada masyarakat, kajian–kajian yang terkandung pada masyarakat melalui budaya, adat, suku, ras bahkan kepercayaan, di masyarakat itu sendiri kajian-kajian tersebuat sangatlah komplek dan kental bercampur menjadi satu untuk membentuk suatu lingkungan. Lingkungan-lingkungan tersebut ternyata dibentuk dengan aturan-aturan atau norma-norma yang disetuji dan diikuti oleh masyarakat yang ada dalam lingkungan. Antropologi disini adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat melalui lingkungan. Secara garis besar bahwa antrolpologi mengkaji ilmu dalam masyarakat yang komplek, perbedaan-perbedaan pada masyarakat yang muncul dan bersatu dalam lingkungan tersebut.
Menyoroti suatu tatanan masyarakat, apakah masyarakat itu terbentuk melalui sekumpulan manusia yang berkumpul menjadi satu untuk mendapatkan kelayakan hidup, atau apakah ada tatanan-tatanan lain yang mampu menciptakan terjadinya lingkungan. Antropologi kaitanya dengan masyarakat, manusia mampu mengekspresikan sesuatu dari diri manusia itu sendiri. Misalnya suatu nilai atau norma yang muncul adalah bentuk dari suatu ekspresi manusia yang disepakati bersama. Tujuan dari itu semua adalah untuk membentuk dan mengikat sekumpulan manusia agar mampu hidup bersamaan. Fenomena-fenomena yang muncul dalam masyarakat melalui alam mampu membentuk budaya, budaya mampu menjadi faktor untuk melihat seperti apa manusia-manusia yang ada di masyarakat dalam suatu lingkungan.
Budaya merupakan fenomena yang terbentuk dalam masyarakat melalui aktivitas sehari hari. Aktivitas sehari-hari manusia mampu membentuk suatu budaya yang bersifat hakiki. Maksud dalam hakiki tersebut yaitu mampu dipercayai oleh sekumpulan manusia-manusia yang ada pada lingkungan tersebut. Dapat mengikat manusia dengan aturan-aturan dalam budaya, mampu membuat manusia takut serta berpikir untuk melakukan sesuatu yang keluar dari budaya. Sebenarnya budaya itu terbentuk dari manusia untuk manusia, artinya bahwa budaya itu muncul setelah ada sekumpulan manusia yang ada pada lingkungan dan mampu mendidik manusia itu sendiri. Dalam kebudayaan yang terbentuk dari aktivitas-aktivitas fisik manusia, dapat memunculkan misalnya tari-tarian, permainan, bahkan upacara adat. Semua itu bentuk dari budaya yang semata-mata muncul dari dalam diri manusia.
Tari-tarian permainan dan upacara adat semua itu adalah hasil gerak tubuh manusia. Dari gerak tubuh manusia mampu menghasilkan nilai-nilai yang terkandung dalam gerak itu sendiri. Tari-tarian, permainan adalah contoh nyata yang sudah ada melalui gerak tubuh manusia, manusia kadang tidak menyadari fungsi dari aktivitas fisik melalui gerak itu sendiri. Permainan dan tari-tarian secara modern masuk kedalam golongan olahraga. Olahraga membahas secara detail apa yang terkandung dalam gerak manusia dan untuk apa gerak dari manusia tersebut.
Moslow mengidentifikasikan lima kelompok kebutuhaan manusia yaitu kebutuhan fisologi, rasa aman, afiliasi, harga diri dan pengembangan potensi. Binatang hanya mempunyai kebutuhan fisiologi dan rasa aman, sedangkan manusia mencakup lima aspek tersebut. Melalui gerak, antara gerak hewan dan manusia sangatlah berbeda. Hewan bergerak menggunakan instink sedangkan manusia bergerak karena kreasinya. Olahraga sebenarnya hasil dari kreasi gerak manusia.
Budaya di Indonesia ada hubunganya dengan gerak manusia, antara berbagai macam suku-suku di Indonesia sangat berbeda dengan kemampuan gerak. Gerak di sini bisa dilihat melalui kasat mata. Ada sebagian suku di Indonesia yang melakukan gerak dengan unsur halus dan lambat, ada juga suku di Indonesia yang melakukan gerak dengan kasar dan cepat. Disitu kebiasaan-kebiasaan gerak muncul dipengaruhi oleh budaya yang kadang jika disatukan akan menjadi aneh. Melihat dampak seperti itu maka budaya di Indonesia yang kompleks ini sebenarnya sangat mewarnai kehidupan antar manusia. Dapat dikatakan jika berbeda budaya dan suku berbeda juga dengan cara gerak dalam kehidupan sehari-hari. Awal dari ini semua sangat dipengaaruhi oleh sekumpulan orang yang bertahan hidup dengan cara masing-masing setiap manusia. Cara bertahan hidup masing-masing suku sangatlah berbeda, ada yang dipengaruhi dengan masalah pekerjaan bertahan hidup dan ini bawaan dari nenek moyang dulu, mulai dari berburu, meramu serta nomaden.
Ditinjau dari segi negara, Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai berbagai macam suku-suku, dari mulai suku Jawa, Sunda, Bugis, Dayak dan masih banyak suku yang tidak bisa disebutkan karena terlalu banyak suku-suku di Indonesia. Suku-suku di Indonesia dapat terikat dengan menggunakan bhinneka tunggal ika, walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Itulah simbol untuk mempersatukan keseluruhan suku-suku di Indonesia, kaitanya dalam olahraga yaitu bahwa ternyata suku-suku di Indonesia berbeda dalam menyikapi olahraga di Indonesia. Dengan adanya suku-suku tersebut olahraga di Indonesia mampu berkembang dan muncul cabang-cabang olahraga tersendiri.

Antropologi olahraga
Antropologi olahraga  adalah salah satu disiplin ilmu sosial yang menjadi tumpuhan dari Ilmu Keolahragaan. Kontribusi yang diberikan dalam ilmu ini adalah cara pandang terhadap olahraga, wawasan ilmu, dan suatu kegiatan dalam hal olahraga yang dilakukan masyarakat ditinjau dari cara pandang sosial budaya perkembangan masyarakat dari satu masa ke masa lain, pada semua tingkat pekembangan peradaban dan kebudayaan masyarakat. Pembahasan Antropologi olahraga lebih menekankan pada studi yang bersifat sistematik mengenai kegiatan olahraga dari perspektif cross-cultural. Antropologi olahraga merupakan suatu upaya untuk memahami maupun menerapkan pemahaman cross-cultural ini dalam analisis masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan. Fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang ada pada olahraga dapat dilihat bahkan diketahui sebabnya, dimana ilmu ini melihat apa yang mempengaruhi dan apa yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat yang kaitanya dalam olahraga, misalnya saja dari segi kebudayaan. Apakah budaya memperngaruhi olahraga, dari segi mana budaya mampu mempengaruhi olahraga, dan aspek apa dari budaya yang mempengaruhi olahraga.
Lingkungan sosial budaya banyak pengaruh dalam ketrampilan gerak. Di Indonesia muncul bukti-bukti yang banyak secara umum misalnya dari beberapa etnis di Indonesia sangat berpengaruh pada ketrampilan motorik antara kulit hitam dan kulit putih, walaupun sebenarnya di Indonesia tergolong dalam kulit sawo matang. Contohnya saja dalam cabang olahraga, di Indonesia tidak semua ras atau suku sama dalam cabang olahraga. Misalnya suku Maluku, sebagian penduduknya identik dengan olahraga tinju, sedangkan suku jawa sebagian identik dengan olahraga badminton. Disitulah perbedaan yang dapat dilihat melalui perbedaan suku. Studi antropologi mengungkapkan kelebihan manusia dan makhluk lainnya dimuka bumi. Manusia memiliki kemampuan untuk mengekplorasi dan mengeksplotasi lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan dalam suatu budaya, ahli antropologi telah menemukan perbedaan budaya. Berdasarkan dari semua budaya aktivitas dasar seperti perjamuan makan, berburu, bertani, dan nelayan manusia telah mengorganisasikan dirinya pada aktivitas yang berhubungan dengan kebutuhan bertahan hidup. Dalam aktivitas tersebut terkandung dalam aktivitas jasmani, secara tidak sadar bahwa aktivitas jasmani masuk kedalam olahraga pada hakikatnya. Aktivitas pada manusia mempengaruhi pertumbuhan fisik manusia. Semakin banyak aktivitas fisik manusia perubahan postur akan semakin terlihat, bagaimana bentuk postur tubuh manusia jika manusia itu banyak bergerak. Semua itu dilihat dari aktivitas seperti diatas, adanya manusia melakukan berburu, bertani, serta nelayan yang semata-mata untuk bertahan hidup. Dari pekerjaan untuk bertahan hidup dapat mempengaruhi perbedaan  postur tubuh, karena bentuk aktivitas fisik yang terjadi sangatlah berbeda-beda. Dilihat dari fungsi melakukan aktivitas juga berbeda, misalnya untuk bertani aktivitas fisiknya tidak bisa disamakan dengan berburu dan nelayan.
Aktivitas fisik dapat mengidentifikasi dan mengajari nilai-nilai dalam sekumpulan kelompok, kaitanya dalam budaya misalnya munculnya tarian dan permainan yang ditampilkan. Fungsi dari itu semua sebenarnya mampu memberikan perbedaan pada masing-masing lingkungan. Dari bentuk tarian membantu berkomunikasi mengenai nilai-nilai sosial, membangun kemampuan motorik untuk berburu atau perang, dan menyamaratakan perasaan yang dipengaruhi oleh keadaan sekitar dengan masalah lingkungan. Adanya aturan untuk siapa penari, bagaimana menari dipengaruhi oleh norma-norma sosial. Permainan dilihat sebagai keseimbangan dinamis dari perasaan alamiah, kompetisi, dan kebersamaan. Permainan-permainan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar (alam). Permainan-permainan yang ada berdasarkan atas cara manusia bertahan hidup, seperti ketepatan, kecepatan, kuatan, kebersamaan, dan kontrol agresi. Semua mengadaptasikan pada lingkungan di sekitar.
Antropologi olahraga merupakan ketertarikan baru yang menimbulkan beberapa fokus, fokus disini menjelaskan pada:
1.      Makna dan deskripsi tingkah laku olahraga, khususnya pada lingkungan yang belum mempunyai bahasa.
2.      Definisi perbedaan budaya dan analisis dari olahraga.
3.      Olahraga sebagai sebuah faktor pada pengaturan  akulturasi, ekulturasi, dan budaya.
4.      Olahraga sebagai sebuah bentuk dari konflik manusia dan konteks dari isu atas serangan dan kekerasan.
5.      Olahraga sebagai sebuah perspektif pada bagian-bagian dari tingkah laku budaya.

Berdasarkan fokus-fokus yang ada olahraga memiliki dimensi kerja yang berbeda. Bahwasanya olahraga muncul dari beberapa faktor tingkah laku manusia. Tingkahlaku manusia menghasilkan kajian-kajian dalam bentuk aktivitas fisik yang digunakan dalam olahraga. Contohnya munculnya permainan. Semua permainan tergantung pada kelompok budaya. Diperlukan kepekahan untuk perbedaan budaya yang siginifikan dari olahraga dan permainan. Antropologi juga memberikan pemahaman baik dari fungsi tentang aktivitas fisik yang bisa bermain dalam aturan budaya tapi juga bagaimana orang-orang memainkannya. Permainan juga disangkutkan dengan kajadian tabu, keberuntungan. Segala hal yang berhubungan dengan ketidakpastian.
Ahli antropologi memberikan bantuan tentang makna bahasa tubuh. Ruang pribadi berbeda bagi masing-masing orang tergantung pada dimensi yang dipengaruhi oleh budaya. Gerak tangga, postur, gerak lokomotif dan aturan tentang menyentuh oranglain berbeda-beda berdasarkan budaya. Bahasa tubuh juga sangat penting untuk kompetisi atletik. Ekspresi wajah dan pergerakan tubuh membawa perasaan percaya diri atau rasa ketidaknyamanan antara lawan dan wasit dalam pertandingan tenis .
Menurut Ruth Benedict (Pattern of Culture, 1934) kebudayaan dibagi menjadi dua jenis dasar, Apollonian dan Dionysian. Kedua jenis ini merupakan kegiatan kesenangan, seperti naik kuda, dance, dimana itu merupakan hal unik, koheren, berkelanjutan, dan berbentuk. Bentuk gerak motorik akan memaksa orang untuk berjalan dan berlari. Namun ada juga berenang. Di sini, gerak yang secara umum bisa dilakukan disebut dengan phylogenetic sementara gerakan yang harus dipelajari sesuai konteks disebut ontogenetic (ex. berenang). Pergerakan phylogenetic bisa dipengaruhi secara alamiah oleh leluhur. Seperti di afrika, bayi lebih awal berjalan daripada bayi dari daerah barat yang terparuh oleh perlakuan ibu. Ini merupakan gerak rangsangan dan konstan selama masa berjalan anak (Super. 1976).
Telah ada banyak bukti yang menunjukan bahwa perbedaan genetik berhubungan dengan gerak motorik. Tidak ada cara untuk memisahkan gen dan pembelajaran (gerak) untuk merekga yang secara permanen berkumpul bersama. Kembali pada ilmu antropologi olahraga, ilmu tersebut hanya melihat seberapa besar pengaruh cara pandang hidup manusia terhadap olahraga, melaui sudut sosial, budaya, suku, kepercayaan yang ada pada lingkungan tersebut.

IMPLEMENTASI
            Olahraga dan antropologi adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan manusia, ilmu tersebut mampu melihat sudut pandang manusia dari segi gerak manusia, lingkungan manusia, serta budaya manusia. Keterkaitan ilmu tersebut sangat mempengaruhi satu dengan yang lainya. Ilmu olahraga membahas manusia pada gerak, sedangkan antropologi membahas manusia dari sudut lingkungan serta budaya. Hubungan antara ilmu tersebut membahas pengaruh-pengaruh kepada manusia mulai dari gerak berhubungan dengan lingkungan serta budaya. Apakah gerak dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya, ternyata lingkungan dan budaya mampu mempengaruhi bahkan membedakan gerak pada manusia. Dari situ olahraga mampu berkembang berkat ilmu antropologi, karena ilmu tersebut mampu mengkaji masalah-masalah pada olahraga. Melihat masalah-masalah pada manusia secara ekstrinsik, yaitu melihat sudut luar yang mempengaruhi manusia dalam gerak (olahraga). Manfaat ilmu olahraga dan ilmu antropologi pada manusia, bahwa ilmu olahraga mempelajari tentang gerak pada manusia yang  membantu manusia mampu berkembang dengan sehat jasmani maupun rohani, sedangkan ilmu antropologi mempelajari manusia dari lingkungan dan budaya, bahwa sesungguhnya manusia tidak hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial pada hakikatnya makhluk yang saling berinteraksi dengan makhluk lainya. Interaksi tersebut yaitu menggunakan gerak, dengan gerak manusia mampu berkomunikasi serta mengenal lebih dekat makhluk-makhluk disekitarnya.

KESIMPULAN
Olahraga suatu aktivitas yang mampu memberikan terapi bagi jiwa dan raga. Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang muncul dari puncak kreasi manusia, dan melalui kegiatan tersebut manusia menyempurnakan pertumbuhan fisik dan psikisnya. Antropologi yaitu ilmu yang mempelajari apa yang ada pada manusia, baik dari segi manusia maupun apa yang ada di sekitar manusia, seperti halnya lingkungan di sekitar baik masyarakat, teknologi, seni, moral, hukum, budaya, dan suku. Sedanglan. Antropologi olahraga merupakan suatu upaya untuk memahami maupun menerapkan pemahaman dalam analisis masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan olahraga. Dari sini dapat dilihat bahwa sebenarnya olahraga dan antropologi hanyalah ilmu yang berasal dari manusia, dilihat dari sudut pandang gerak, lingkungan, serta budaya. Kontribusi yang diberikan dalam ilmu ini adalah cara pandang terhadap olahraga, wawasan ilmu dan kegiatan dalam olahraga yang dilakukan masyarakat ditinjau dari cara pandang sosial budaya perkembangan masyarakat dari satu masa ke masa lain.





Daftar Pustaka

Bouchard, C., Shepard, RJ., & Stephens. T. 1993. Physical Actyvity, Fitness and Health Consensus Statement. Kingwood: Human Kinetis Publishing.

Jujun S. Sumantri. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

KDI. 2000. Ilmu Keolahragaan Dan Rencana Pengembangannya. Jakarta: Depdiknas.

March and Eloise. (1982). Comparative Physical Education and Sport Volume 3. University off Minnesota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar